Lo udah akrab dengan perasaan ini.
Berhari-hari bahkan berminggu-minggu, lo penuh semangat ngerjain proyek yang lo suka. Ada banyak alasan kenapa lo bangun setiap hari. Proyek yang lo kembangin dari nol itu membawa makna hidup. Lo enjoy banget ngerjainnya seakan itu bukan sebuah pekerjaan, tapi sekedar hobby seru.
Mungkin secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, karena hidup lo cukup complicated, terjadilah sesaat di mana motivasi lo jatuh. Dan mungkin motivasi lo tambah turun sampai akhirnya lo bilang ke diri lo, “Kok gue jadi males?”
Kenapa motivasi bisa menurun?
Ada banyak alasan mengapa orang bisa ‘kehilangan motivasi’, dan seberapa sering atau sebarapa lama hal ini terjadi, tergantung dari orang ke orang, dan kondisi kesehatan mereka.
Untuk beberapa orang, hal itu merupakan semacam gejala atau peringatan. Kekurangan tidur, pola makan yang gak bagus, kekurangan olahraga, mental bisa menimbulkan ketidakseimbangan hormon atau kondisi kesehatan tubuh yang menyebabkan lo merasa kurang tenaga.
Tapi ya, untuk kebanyakan orang sih motivasi emang suka naik turun. Itu udah hal yang wajar.
Motivasi hilang? Mungkin gak usah dicari.
Tapi jujur, emang perasaan ‘gak mood’ itu kadang bikin risih. Di saat pekerjaan dan tanggung jawab lo menumpuk, rasa semangat bekerja bisa semena-menanya ninggalin lo. Sebaliknya, waktu lo butuh istirahat, malah ga bisa tidur karena mikirin kerjaan.
Banyak orang mencari motivasi untuk bisa memulai sesuatu. Mereka udah buatin rencana, dan udah punya banyak alasan untuk ngelakuin sebuah proyek. Cuma karena rasa malas masih melanda, akhirnya untuk memulai aja ada penundaan.
Saran gue buat lo: Gak usah cari motivasi, dia datang dan pergi sesuka hatinya. Fokus aja dulu pada hal-hal yang kecil yang lo bisa kerjain.
Ga perlu nunggu mood “yang tepat”. Percaya deh. Semakin banyak lo mikirin tentang perasaan lo yang “belum siap” untuk bisa memulai, semakin lama menundanya.
Kenapa begitu? Bukannya motivasi tinggi mendorong kita ke arah tujuan?
Motivasi itu cuma bentuk emosi aja, gak bisa dihandalkan
Bayangin lo lagi duduk di atas perahu di laut. Ada dua cara perahu itu bisa jalan. Lo bisa kendaliin perahu itu dengan dayung, atau lo juga bisa nungguin angin laut untuk gerakin perahunya.
Mendayung perahu itu memang butuh kerja lebih keras dibanding kalo lo gunain angin untuk gerakin perahunya. Angin memang bisa bantu lo melintasi laut dengan cepat, tapi ga setiap saat lo bisa gini. Dia datang sewaktu-waktu aja, sisanya lo harus dayung sendiri.
Motivasi, kayak bentuk perasaan lain, gak bisa dihandalin sebagai pendorong. Lo harus dorongin diri lo sendiri untuk lakuin apa yang harus dilakuin, dengan usaha dan kesadaran tinggi, dengan motivasi atau tanpa motivasi (alias mau gak mau).
Teknik reframing biar kerjaan ga terasa berat
Yok kita pake contoh yang lebih konkret. Katakan lo mau lebih rajin olahraga lari. Untuk tahun 2021 ini lo udah bikin rencana yang cukup fleksibel. Lo targetin bisa lari 15 menit non-stop mulai pukul 5.30 atau sore pukul 19.00, tiga hari seminggu. Lo udah punya perlengkapan lari yang bakal bikin diri lo merasa nyaman ketika berlari.
Membangun rutinitas berlari selama setahun pasti terlihat sangat berat (biarpun menantang). Tapi ada trik mental yang lo bisa pake biar bisa “membangun motivasi kembali”. Namanya teknik reframing, teknik berpikir dengan cara yang beda.
Pertama, pikirin proses-proses yang lo harus lalui biar bisa meraih tujuan atau goals suatu proyek. Lo udah bikin goal untuk lari 15 menit. Oke, terus supaya lo akhirnya bisa dibilang sudah berlari 15 menit, apa yang harus lo lakuin?
Pasang sepatu, warm up, jogging dulu 5 menit, kemudian lari 10 menit, cool down 5 menit, dan selesai…
Kalo suatu hari lo merasa males lari, pikirin lagi hal apa yang lo bisa lakuin biar lo ga males pasang sepatu lari? Mungkin pas bangun tidur, lo bisa langsung pake kaos kaki. Setelah cuci muka, jangan sarapan dulu, tapi langsung jalan ke luar.
Setiap kalo lo merasa males, lakuin teknik reframe sampe tahap-tahap kecil yang lo bisa kendaliin terlihat terlalu gampang untuk ga dilakuin.
Lo bakal berpikir, “Malu-maluin ya kalo hal kecil itu aja ga gue lakuin.” Mindset atau pola pikir ini lah yang bakal mendorong diri lo untuk mulai beraksi. Pokoknya asal mulai gerak aja, itu udah cukup untuk bikin lo mau lanjutin tahap berikutnya.
Kalo lo udah gerak (in motion), lo bakal ngerasain motivasi untuk terus bergerak (emotion).
Jangan berpikir sebaliknya. Jangan nunggu emosi yang pas untuk memulai sesuatu. Itulah rahasia para orang-orang sukses di dunia.
Casualogue
#SantaiTapiBerisi