Sesuai peraturan yang berlaku, website ini hanya bisa diakses oleh pengunjung yang berumur 18 tahun keatas.

welcome age restriction

Situs ini memilki informasi mengenai produk yang mengandung tembakau dan hanya diperuntukkan bagi perokok berusia 18 tahun ke atas yang tinggal di Indonesia.

Mohon isi bulan dan tahun lahir anda.

0%
banner

Berani Membawa Sesuatu Yang Baru dan Berbeda

Steve Jobs pernah berkata, “Orang-orang tidak pernah tahu apa yang mereka inginkan sampai kamu menunjukannya kepada mereka.” Sebagai penemu gadget sekalian merek yang dicintai banyak orang di seluruh dunia, pernyataan ini mengejutkan.

Selama ini dalam dunia bisnis kita berasumsi bahwa orang-orang akan memberi tahu apa yang tepatnya mereka inginkan. Ternyata gak selalu begitu, dan inilah strategi yang kiranya dipikirkan oleh Kei Savourie ketika dia memutuskan untuk menjalani bisnis konsultasi percintaan, Kelas Cinta, dengan lebih serius bersama dua orang sahabatnya.

“Melihat di luar negeri industri ini bisa berkembang dengan besar, saya juga melihat ada pasar dan kebutuhan yang besar akan jasa konsultasi percintaan di Indonesia,” katanya. 

Di luar negeri, memang nampak jelas bahwa bisnis jasa konsultasi percintaan baik diterima oleh masyarakat dan berkembang dengan pesat. Namun, Kei gak jarang bertemu dengan keraguan-keraguan orang lain tentang jasa yang dia tawarkan.

“Di awal-awal perjalanan dulu, saya banyak menemukan resistansi dari orang-orang yang menganggap saya aneh karena mengajarkan percintaan,” ujarnya. Namun pionir konsultan percintaan di Indonesia ini gak pernah ragu dengan apa yang dia bisa tawarkan kepada masyarakat. 

Memang betul bahwa masyarakat membutuhkan pengenalan yang lebih lama, karena hal ini sangatlah baru. “Sejak 2006 kami harus mengedukasi masyarakat dulu dengan susah payah bahwa percintaan itu ada ilmunya, bisa dipelajari dan ada kursusnya,” katanya. 

Berawal dengan hobi dan passion

Kei Savourie bisa dikatakan salah satu dari orang-orang yang beruntung, yang bisa mengerjakan sesuatu yang dia cintai, sekaligus sesuatu yang dibutuhkan masyarakat, yang juga dapat menghasilkan pendapatan.

Kini bisnis kreasi Kei dikunjungi oleh 30.000 orang setiap harinya, dengan 10.000 orang yang sudah mengikuti training Kelas Cinta. Dalam media sosial, merek yang sama mendapatkan 1 juta followers dengan 500.000 YouTube subscriber. 

“Semua berawal dari passion saya untuk menolong orang yang memiliki masalah dalam percintaan. Ketika saya berhasil menolong orang lain dan mereka mendapatkan kesuksesan, saya merasakan kepuasan yang luar biasa. Itu yang menjadi motivasi saya hingga saat ini,” kata Kei Savourie. 

Tentunya ini mengingatkan kita kepada konsep Jepang yang bernama Ikigai, yang berarti sebuah kehidupan yang telah mencapai keseimbangan antara melakukan hal yang membuat kita bahagia dan yang membuat orang lain turut berbahagia (karena berguna bagi mereka).

Konsep ini juga gak jauh berbeda dengan konsep “Work Life Balance”, ide berasal dari negara Barat yang kian diadopsikan oleh masyarakat Indonesia. 

Work dan Life yang saling pisah dan campur

Bahkan jika diperhatikan lebih rinci, karir konsultasi Kei Savourie terkadang bercampuran dengan kehidupannya. Karena dia bergerak di bidang percintaan dan hubungan harmonis antar manusia, dia juga gak ragu untuk meminta masukan dari istrinya. 

Namun, mengikuti prinsip-prinsip yang dia ajarkannya, ada juga saatnya di mana kegiatan usaha harus terpisah dari kegiatan kehidupan. 

“Misalnya saya sudah janji pergi sama istri, maka saya akan menunda urusan yang lain. Saya tidak mau mengorbankan 1 hal untuk hal lainnya, sebisa mungkin waktu untuk semua urusan sudah dibagi dengan baik,” ujarnya Kei, tentang cara dia menyeimbangkan waktu.

Bisnis online pun bisa menjadi beban yang cukup berat karena tantangan dan ekspektasi yang tinggi dalam mengelola usaha. Namun Kei Savourie bisa menyempatkan diri untuk sering traveling bersama istrinya, membaca buku, hang out bareng teman-temanya, bahkan bermain video game.

Dia gemar bermain single player RPG seperti God of War dan Legend of Zelda. “Tapi kadang-kadang saya juga suka bermain DOTA 2,” Kei menambah.

Terlalu lama menunda untuk serius di bisnis

Melihat betapa suksesnya dan berpengaruhnya hasil kerjaan Kei Savourie, dia pun memiliki sedikit penyesalan. 

“Karena bisnis ini berawal dari hobby dan passion, saya dulu menjalankannya dengan santai dan for fun saja. Bila saya bisa mengirim pesan ke masa lalu, saya akan menyarankan diri saya untuk segera serius menjalankan aspek bisnisnya,” dia berkata.

Menurutnya, bisnis yang dimulai dari passion project memang menyenangkan, namun akan disayangkan bila gagal karena “tidak memiliki business plan dan strategi marketing yang jelas”, yang dapat menyebabkan bisnis gagal berkembang.

“Makanya kalian yang masih muda, segera action sekarang,” kata Kei Savourie, “Waktu adalah sahabat kalian, gunakan dengan baik.”


Casualogue

#SantaiTapiBerisi

close popup
join the club
Isi data dibawah ini untuk panduan terkini hidup Santai Tapi Berisi!