Pria muda ini berhasil membangun beberapa bisnis yang hingga kini masih berjalan dengan baik. Gak hanya bergerak dalam industri food service alias restoran, tetapi dia juga telah terjun ke dalam kesenian tattoo dan masih aja menyempatkan diri untuk membuka barbershop.
Dia lebih sering dipanggil sebagai Keaneric, dan lebih suka dikenal sebagai tattoo artist pada platform sosial medianya. Seperti kebanyakan orang, perjalanan berbisnis dimulai saat duduk di bangku kuliah.
“Perjalanan bisnis gue bermula pada saat dulu sewaktu gue kuliah di semster 3 kurang lebih kayaknya sekitar tahun 2012, pertama kali gue pernah jualan jaket, jualan baju, jualan kue,” kata Keaneric.
Apa pun yang bisa laku dijual, dia menjualnya. Tentunya, semua rencana bisnis sampingan gak pernah mulus. Keaneric udah familiar sekali dengan rasa kepuasan ketika untung, dan rasa kecewa ketika rugi. Ketika ditanya tentang dorongannya yang paling kuat untuk tetap menjalankan bisnis, dia mengaku bahwa dia “gak punya pilihan lain selain menjalani bisnis ini sebaik yang gue bisa”.
“Dorongan untuk tetap menjalankan bisnis adalah karena gue ga bisa berharap dengan siapapun,” dia pun berkata.
Bagi sosok Keaneric, ibunya telah menjadi inspirasi bagi dirinya agar tetap teguh dan memiliki etika kerja yang konsisten. “Di kondisi seburuk apapun beliau (ibunya) selalu berjuang untuk dirinya dan menghidupi keluarganya.”
Tetap mengikuti passion sambil menjadikannya sebuah bisnis
Keaneric memiliki kemampuan berbisnis yang cukup tajam. Pada tahun 2017, dia membuka Ayam Geprek Si Gendut, dengan alasan bahwa bisnis makanan akan selalu laris, karena “semua orang butuh makanan.”
Namun pemikirannya yang praktis ini gak membatasi Keaneric pada bisnis-bisnis yang dianggap selalu laku keras. Dia juga berbisnis untuk memenuhi kebutuhan kreativitasnya.
Sebelum membuka Ayam Geprek Si Gendut, dia juga membuka West Legacy Barbershop dua tahun sebelumnya.
“Untuk West Legacy sendiri gue buka karena gue sangat peduli dengan potongan rambut, dan jarang banget menemukan tempat potong rambut yang cocok,” ujarnya.
Gak hanya itu, Keaneric mengaku bahwa dirinya mempunyai passion khusus dalam kesenian tattoo sejak 2012. Rasa penasaran berubah menjadi keinginan yang kuat sehingga mendorongnya untuk menekuni seni itu di Sukabumi oleh seorang guru yang ingin mengajarnya.
Dalam deretan cerita Instagram Highlightnya, dia menceritakan kembali tentang pilihan dia yang gak mudah tapi in the end, sangat worth it.
Semua hasil kerja keras datang bergiliran
Dibayar untuk melakukan sesuatu yang disukai memang menjadi suatu idaman bagi banyak orang. Pada akhirnya, Keaneric adalah salah satu orang yang bisa mencapai tujuan hidup itu. Dia berawal membuka bisnis tattoo art di kediamannya, sampai akhirnya membuka Sassy Trashy Studio. Ketika bisnisnya sebagai tattoo artist semakin dikenali, Ayam Geprek Si Gendut juga lagi booming sampai perhatiannya harus terbagi.
Tapi meskipun ada banyak sekali faktor-faktor yang di luar kendali, pengalaman berbisnis Keaneric dari awal sudah terbangun. Ini juga berkat rasa ingin tahu dan iseng-iseng berbisnis di bidang yang dia sukai, sambil mengikuti passion dan mengendalikan gaya hidup sesuai dengan apa adanya.
Final thoughts dari Keaneric
Bersama teman-temannya, kini dia membantu membangun Kopi Lim Kok Tong Pluit. Sambil ngongkrong di kafenya, dia masih suka bermain PUBG bersama teman-temannya kalau ada waktu untuk bersantai.
“Menjadi enterprener itu sangat seru. Karena waktu rencana kita berjalan dengan baik itu seperti dapet jakpot, tapi begitu juga sebaliknya, saat rancana ga berjalan dengan lancar mungkin selama 3 bulan kedepan harus mengurangi makan enak.. jadi hidup ga pernah flat, kadang diatas kadang dibawah,” ujarnya.
Hal yang terpenting baginya sekarang adalah untuk menjalani semua hal dengan emosi tenang. “Karena Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan yang tidak dapat kita lalui.”
Casualogue
#SantaiTapiBerisi